Sebuah Kenangan 2 Tahun Lalu

angin seperti bukan angin seperti biasa,

mungkin karena bukan ditempat yang sama ?

paru-parupun menarik udara penuh gairah,

seakan-akan semua kerinduan tercurah.

rindu akan sesuatu yang didambakan,

entah untuk masa depan,

entah untuk sebuah status sosial,

ataupun untuk sebuah label.

Mahasiswa.

sebuah jabatan untuk kesombongan jiwa,

atau sebuah beban yang akan membuat merana ?

yang jelas, ini bukan mimpiku waktu masih balita.

inginku-kah ini ?

 

kewajiban-kah ini ?

 

saya masih bertanya, kenapa harus duduk di kursi lagi ?

haruskah untuk berdiri dikehidupan,

harus duduk manis mendengarkan pidato para dosen ?

 

suka duka selama disini, dikota pelajar ini

sepertinya membuat mukaku tak imut lagi

tak bermaksud lebay, hanya berkata kenyataan

sebuah goresan tentang keras kehidupan

digerakan oleh benang

yang sering kita panggil uang !

 

tapi tak semuanya duka, tak semuanya tangis,

banyak tertawa lepas, pelepas dahaga.

 

Senyum tipis sering muncul tanpa aba-aba

saatku mengenang masa lalu yang terlewat begitu saja

kenangan, pelajaran, dan kehidupan.

saya yakin, tanpa masa lalu saya tak bisa berdiri disini

apalagi untuk menengok sedikit kedepan

menjagaku tetap berdiri

 

ah, sudahlah cukup.

terlalu lama saya senyum sendiri.

mungkin suatu saat saya tak sendiri, lagi.

suatu saat, kuakan ditemani oleh buah kesuksesan yang kutanam.

entah itu baik, dan buruk.

tapi satu yang kuyakin,

manis takan terasa, tanpa pahit menemani.

 

salam dari manusia, yang sedang mengenang sedikit mozaik kehidupan. ^_^

Penulis: nafi

Panggil saja Piul. :) Lahir 5 Juni 1992, di kota Tegal dari rahim seorang Ibu yang sangat cantik seperti bidadari, yang selalu dilindungi oleh seorang ayah yang hebat layaknya Malaikat dalam hidupku. Nafiul Mualimin sebagai nama dan doa yang mereka berikan padaku... Kata an-Nafi (asmaul husna - yang memberi manfaat) dan Mualim (orang mukmin yang berilmu). Menjadi orang yang bermanfaat dalam ilmu merupakan tujuan saya hidup didunia ini !

Tinggalkan komentar